Wow...!!!
kata itu yang tersirat waktu mendengar/membaca keputusan Komdis PSSI tentang hukuman-hukuman yang dijatuhkan untuk klub-klup maupun pemain peserta ISL (Indonesian Super League).
Berikut ini kutipan dari www.pssi-football.com tentang hasil keputusan komdis Rabu 24/09/2008 yang dipimpin oleh Ketua Komdis PSSI: Hinca Panjaitan, dan dibacakan oleh Wakil Ketua Komdis Kolonel (CAJ) Drs. Bernhard Limbong, SH, MH :
Pertandingan Sriwijaya FC vs Persib Bandung (9/9/2008)
1. Panpel Sriwijaya FC didenda Rp 50 juta karena untuk kedua kalinya gagal mengamankan jalannya pertandingan.
2. Saepudin Tata (pembantu umum) diskorsing 12 bulan tidak boleh berada di ruang ganti tim dan bench pemain karena menyerang asisten wasit I Fajrizal
3. Zulkarnaen Ajun (pembantu umum) dan Sutisna Ocen (masseur) diskorsing 3 pertandingan tidak boleh berada di ruang ganti tim dan di bench pemain karena menyerang asisten wasit I Fajrizal
Pertandingan Arema Malang vs PKT Bontang (13/9/2008)
1. Emile Mbamba diskorsing 5 tahun tidak boleh bermain di kompetisi Indonesia ditambah denda uang Rp 50 juta
2. Alexander Pulalo didenda Rp 25 juta karena saat terjadi keributan yang bersangkutan berada di lapangan, padahal ia tidak masuk line-up Arema.
Panpel Arema: 2 pertandingan tanpa penonton di luar Kota Malang, dengan radius 100 km, ditambah denda Rp 20 juta
Hukuman Percobaan untuk Persitara
1. Suporter Persitara dilarang memasuki stadion selama 6 bulan (masa percobaan)
2. Klub didenda Rp 200 juta (masa percobaan)
Khusus AREMA sebelumnya sudah ada hukuman :
1. Manajer Ekoyono Haryono dihukum tidak boleh aktif di kancah sepakbola nasional selama enam bulan dan diharuskan membayar denda sebesar Rp 30 juta.
2. Kiper muda AREMA : Kurnia Mega dihukum tidak boleh main selama 12 bulan plus denda 5o juta rupiah.
WOW....
PSSI bertindak sangat cepat dalam hal pemberian skorsing, hukuman, apalagi denda yang jumlahnya.... sangat2 luar biasa.
Tapi masih ingat kasus Liga tahun kemaren pembayaran hadiah juara sangat terlambat ato emang sengaja ditahan-tahan?
Saya menyoroti hukuman buat Emile Mbamba pemain Arema yang tidak boleh bermain (baca:diusir) di Indonesia selama 5 tahun plus denda 50 juta rupiah.
Mari kita analisa apa penyebab hukuman ini:
Mbamba waktu kena kartu merah lawan PKT dianggap memprotes wasit secara berlebihan. Kita cari tau apa penyebab protes :
waktu itu Mbamba dipukul salah satu pemain PKT tapi tidak ada hukuman apapun buat pemain PKT tapi malah Mbamba yang dihadiahi kartu kuning. (karena posisi wasit jauh?)Kontan saja Mbamba mempertanyakan keputusan ini dengan memprotes wasit. Tapi yang harus digaris bawahi : tidak ada kontak fisik (dorongan, pemukulan, dll) yang dilakukan Mbamba kepada wasit (suprihatin). Tapi duluar dugaan wasit malah kasih kartu merah buat Mbamba.
Itukah yang menjadi alasan dan pertimbangan Komdis PSSI menjatuhkan hukuman kepada Mbamba?
atau ada titipan-titipan lain mengingat Mbamba adalah pemain Arema?
semua orang tahu kalau PSSI/BLI (terkesan) sangat membenci Arema sehingga sekecil apapun yang dilakukan pemain, suporter, pengurus Arema Komdis akan sangat berat memberi hukuman.
Saya katakan membenci bukan berarti secara personal, tapi (mungkin) karena ada titipan (muatan sponsor, atau pihak-pihak tertentu yang menginginkan sesuatu).
Saya sering melihat ada pemain baik lokal maupun asing yang mendorong-dorong wasit bahkan ada yang meludahi wasit tapi... tidak ada hukuman yang signifikan kepada pemain2 tersebut.
Saya setuju dengan hukuman kepada siapa saja yang bersalah, tapi hendaknya Komdis fair dalam memberikan hukuman. Komdis juga harus melihat akar dari kesalahan atau penyebabnya. Kalau wasit dinilai tidak bagus memimpin ya sudah seharusnya juga diberi hukuman, jangan terus dilindungi seolah-olah wasit tidak tersentuh.
Begitu juga untuk semua Klub jangan dibedakan. Ada salah satu klub yang selalu dihukum lebih berat dari klub lainnya.
Masihkah para petinggi bola kita punya hati nurani? katanya mau membawa kemajuan sepakbola Indonesia... tapi para petinggi2 ini juga yang bikin Indonesia tidak maju-maju.
Saya hanya pecinta sepakbola Indonesia. Saya pemerhati Sepakbola Indonesia yang menginginkan Sepakbola kita maju dan berprestasi.
Saya bukan orang malang tapi saya orang yang sangat mengagumi Arema dan Aremania yang sangat tegar mendapat berbagai cobaan. bagi saya Aremania masih supporter terbaik di Indonesia.
Mengenai kasus kanjuruhan waktu Arema v PKT, saya tidak membenarkan tapi saya lihat karena penonton terprofokasi wasit Suprihatin yang sangat jelas sering merugikan Arema. Buktinya waktu Arema kalah dari Pelita 0-2 di kandang dan sebelumnya kalah juga di kandang waktu Piala Gub. Jatim, Aremania tidak marah (karena wasit fair) malah kasih applouse kepada team lawan yang menang.
Buat Aremania jadikan ini pelajaran dan jadikan ini yang terakhir.
Buktikan Aremania masih yang terbaik di negeri ini.
Mohon Maaf kalu ada salah-salah kata.
Jumat, 26 September 2008
Ada Apa Dengan PSSI/BLI?
Posted by
masoro
.
Jumat, 26 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
11 comments:
~x( emang bener mas... gak adil wong PSSI iku
http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/102.gif
emang bener mas... gak adil wong PSSI iku
(maksude ngene :D)
kalo Pengurus PSSI masih kaya gitu, bagaimana sepakbola Indonesia bisa maju?
AREMA N AREMANIA.... kami mendukungmu
hanya satu kata.....
REVOLUSI PSSI ..... BANGSAT!!!!
Arema dan Aremania aku siap mendukungmu....
setuju....
terakhir lawan Persela wasit masih bermain sangat cantik dengan merampok kemenangan Arema yang sudah unggul 2-0 akhirnya mengesahkan gol Jimmy yang jelas2 offside n tidak lama kmudian Persela dikasih hadiah penalti...
Arema yg jelas pasti menang tidak jadi membawa 3 poin.
Yth. Masmoro
saya sebagai AREMANIA terkesan dengan posting anda..
saya marah dan tidak percaya waktu melihat AREMA v PKT.. saya rasa semua suporter kalau timnya di kerjai wasit seperti itu juga akan marah
Trimakasih...
saya hanya melihat dan mengutarakan sebagai salah satu orang yang sangat mendambakan Sepakbola Indonesia maju. Kalo wasit seperti ini dan ternyata sama sekali tidak tersentuh (kebal hukum), ada yg tidak beres dengan petinggi bola di negeri ini....
mungkin lapor ke AFC/FIFA tindakan yang bijaksana.
salam kenal juga
dan satu lagi...
mungkin kalo itu terjadi pada team lain, saya tidak yakin kalo supporter bisa menjaga diri.
malah kemungkinan besar akan jauh lebih parah..
thanks
DJARUM DJUANCCUUKKKK...
SELAMAT IEDUL FITRI... MOHON MAAF LAHIR BATIN
Dari dulu PSSI itu kurang bagus menejemen nya.
Posting Komentar