Senin, 20 Oktober 2008

Bali - Lombok with P3W ........ chapter I

. Senin, 20 Oktober 2008


Serasa Menyewa Pesawat
Minggu pagi tapat pukul 08.00, Pesawat Garuda 737-400 yang kami tumpangi sukses take off dari bandara Soekarno-Hatta. Memang agak lain dari biasa, pesawat ini agak sepi penumpang bahkan bisa dibilang sedikit banget penumpangnya. Mungkin kira2 tak lebih dari 15 orang. Aku berfikir mungkin karena ini habis masa liburan panjang (lebaran) jadi yang ke arah Bali tidak banyak.
Rombongan kami ada 7 orang : Host 3 orang, Cameraman 3 orang, dan satu Produser. Dua Crew sudah duluan ada di Bali untuk survey.
Karena pesawat terisi sedikit penumpang, kami sangat leluasa berpindah-pindah tempat duduk, ngobrol, minum, foto2 dan lain2, sampai ngobrol sama para pramugari & pramugara pesawat. Kami juga ditawarin nambah makanan kalo mau hehehe.
Ternyata setelah ngobrol-ngobrol sama pramugari, kami baru tahu kalo pesawat yang kami tumpangi adalah pesawat back-up. Tapi gpp... yang penting asik naik pesawat dengan penumpang sedikit, sehingga serasa menyewa pesawat sendiri, hehehe. Kurang lebih 1 jam 40 menit penerbangan Jakarta-Bali serasa cepat di pesawat.


Bali
Pesawat landing dengan mulus di Bandara Ngurah Rai, Bali. Salut n angkat topi buat pilot-pilot Garuda karena dari sekian banyak penerbangan domestik yang aku tumpangi, dalam hal landing pesawat Garuda paling keren... hampir tidak terasa goncangan waktu touching/landing, mulusss. Pelayanan juga OK. Thanks Garuda......... (bukan built-in loh.... :D
Hari pertama di Bali bertepatan dengan peringatan 6 tahun Bom bali I. Yang puncak peringatan diadakan di Ground Zero (titik peledakan bom I di Legian).

Sea Walker & Rafting
Hari kedua jam 08.00 WITA kami berangkat dari Hotel menuju "Puri Santrian" untuk menikmati wisata laut "Sea Walker".
Sea Walker ini adalah satu-satunya di Indonesia, yang dikelola oleh
clubaquabali

Dengan menggunakan Helm yang dirancang khusus sehingga bisa digunakan manusia di dalam air. Prinsipnya seperti gelas yang dibalik dan dimasukkan dalam air tegak lurus, sehingga meskipun di dalam air masih ada ruang udara dalam gelas.
Sebelum turun kami mendapat pengetahuan tentang sea walker dan petunjuk keselamatan berupa video dan instruktur langsung. Juga diajarkan beberapa kode tangan yang digunakan dibawah laut, karena kita tidak bisa berkomunikasi dengan berbicara.
Setelah ganti baju, kami dijemput boat menuju kapal tempat kita turun ke dasar laut dengan Sea Walker.
Akhirnya dengan memakai alat semacam helm, kami satu per satu menuruni tangga hingga dasar laut yang kira-kira kedalamannya hanya 7-10 meter. Aku turun duluan karena pegang kamera. Disini sebenarnya ada problem, aku membawa kamera dengan casing waterproof bukan di design underwater meskipun teorinya bisa sampe 10 meter. Aku pinjam pemberat seperti yang biasa buat diver yang aku kaitkan di handle kamera.
Pertama menginjakkan kaki di dasar laut yang berpasir... ikan-ikan kecil menyambut kami dengan jumlah yang sangat banyak. Butuh beberapa detik untuk adaptasi dengan lingkungan baruku. Setelah dirasa bisa menguasai keadaan, aku langsung mengarahkan kameraku ke 3 host P3W. Aku lihat semua yang ada disitu sangat kesulitan berdiri diam, karena kebetulan lagi arus yang lumayan kencang. Aku harus berjuang untuk mempertahankan posisi supaya tidak terbawa arus ke laut lepas dan juga aku harus berjuang mempertahankan kamera, karena pemberat yang ada di handle sehingga kamera selalu miring ke kanan. Terasa sakit tangan kananku karena menahan kamera yang memang sebenarnya tidak di design buat under water ini.
Dengan dipandu petugas2 Sea walker yang sangat profesional kami menikmati jalan-jalan di dasar laut ini melihat ikan-ikan, terumbu karang dan semua yang ada di dasar laut. Kami dibawa menuju pinggir terumbu karang yang sudah ada pegangan buat kita2. Disitu kita bisa melihat ikan-ikan yang lebih banyak lagi, kita bisa kasih makan ikan, dan tak lupa semua di foto dengan memegang bintang laut.
Wow....






Masih di hari yang sama kami menuju next destination.... "rafting" dengan Club Aqua di kawasan Telaga Waja River. Disini dengan dipandu orang-orang yang berpengalaman kami mengarungi sungai deras Telaga Waja sepanjang 16 km. Pemandangan yang masih asli terpampang sepanjang perjalanan kami. Banyak air terjun di kanan-kiri sungai yang kami lewati. Luar biasa....

to be continued...

5 comments:

Anonim mengatakan...

wah enak sekali masss, mau dong dikenalin sama yang cantik2 itu............
mau juga jalan-jalan .....
enaknya.....

ozants mengatakan...

wah serru bgt kayaknya boleh tuh kapan2 aku main kebali juga

Anonim mengatakan...

Aku sudah sering jalan-jalan kok Mas. Sambil bekerja juga jalan-jalan ke tempat terpencil juga ramai. Memang mengasyikkan jadi petualang. Coba kunjungi Trunyan di Bali menyaksikan mayat di kubur di atas tanah tapi jazadnya tak bau.Atau ke pedalaman Lembah Bada di Tentena Sulawesi menyaksikan keindahan kalamba raksasa di hamparan lembah Bada nan indah. Perjalanan ke sini bisa mengunakan jalan darat menembus lebatnya hutan Pegunungan Formosa Sulawesi Tengah atau mengunakan pesawat kecil yang hanya muat 7 penumpang. Anda bisa dokumentasikan keindahan alam ini sepuas-puasnya. Selamat berpetualang.

Berita Terbaru mengatakan...

Bali adalah pulau pariwisata yang sangat mengagumkan sekali.

Informasi Terbaru mengatakan...

Bali ingin rasanya kesaya,.,.gan kalau kesurabaya yuk kita cangkruk di warung kopi pak mufid rasanya asyik deh.

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Indahnya Alam Negeriku is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com|modified by masoro